Selasa, 06 November 2012

TUGAS 2 MAKALAH PRESENTASE PENELITIAN DESKRIPTIF DAN STUDI KASUS

-->
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
       Penelitian bukanlah hanya milik orang-orang yang menekuni bidang ilmu murni saja, akan tetapi setiap bidang ilmu dapat melakukan penelitian, bahkan setiap orang hendaknya dibiasakan untuk melakukan penelitian. Suatu ilmu akan dapat berkembang secara ilmiah melalui penelitian. Oleh karena itu barang siapa yang ingin meningkatkan hasil pekerjaannya, di bidang apapun termasuk pendidikan, maka penelitian sangat diperlukan. Penelitian sangat diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan baik yang dihadapi oleh seseorang maupun kelompok atau lembaga. Dengan demikian sikap untuk terbiasa meneliti, hendaknya sudah dipupuk pada setiap orang sejak dini.
      
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari penelitian deskriptif?
2.      Apa pengertian dari studi kasus?




BAB II
PEMBAHASAN
A.     Penelitian Deskriptif
“Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian Deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Peneliti deskriptif sesuai karakteristiknya juga memiliki langkah-langkah tetentu dalam pelaksanaanya”. (Tahir:2011:6)

       Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum pengajaran merupakan hal yang cukup penting, mendeskripsikan fenomena-fenomena kegiatan pendidikan, pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai jenis jenjang dan satuan pendidikan disetiap sekolah. penelitian ini maksudnya sebagai salah satu bentuk dari penelitian kuantitatif yang paling mendasar. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variable-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Pengambaran kondisi bisa individual atau kelompok dan menggunakan angka-angka. (Sukmadinata:2012:72-73)
      Amirul Hadi dalam Haryono (1998) Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta actual dan sifat populasi tetentu. Misalnya: penelitian yang dilakukan mahasiswa menyusun tesis untuk memperoleh gelar sarjana kependidikan.
       Ciri-ciri penelitian deskriptif ialah:
1.      Bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah actual yang dihadapi sekarang.
2.      Bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan, dan dianalisis. (Hadi:1998:50-51)
Tujuan penelitian deskriptif ialah:
1.      Untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat.
2.      Untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. (Malyono:2012)

B.     Studi Kasus
“Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya, memepelajari secara khusus kepala sekolah yang tidak disiplin dalam bekerja. Untuk mengungkap persoalan kepala sekolah yang tidak disiplin peneliti perlu mencari data berkenaan dengan pengalamannya pada masa lalu, sekarang, lingkungan yang membentuknya. Data diperoleh darii berbagai sumber seperti rekan kerjanya, guru, bahkan juga dari dirinya. Setiap data yang diperoleh harus dicatat secara cermat, kemudian dikaji, kalau perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik kesimpulan-kesimpulan penyebab terjadinya kasus tersebut. Studi kasus mengisyaratkan pada penelitian kualitatif. Kelebihan studi kasus dengan studi lainnya adalah bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh. Namun kelemahannya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain. Dengan kata lain, generalisasi informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaiknyahasil studi kasus dapat menghasilkan hipotesi yang dapat diuji melalui peneliti lebih lanjut”. (Tahir:2011:8-9)
      
       Studi kasus (Case Study) merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan suatu kasus yang dihadapi. Sesuatu yang dijadikan kasus biasanya karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah, malahan dijadikan kasus karena keunggulan atau keberhasilannya. Studi kasus diarahkan seperti mengkaji kondisi, kegiatan, perkembangan serta factor-faktor penting yang terkait dan menunjang kondisi dan perkembangan tersebut. Studi kasus juga banyak dilakukan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Konselor pendidikan menghimpun data gejala-gejala masalan atau kesulitan yang dihadapi klien beserta hal-hal yang melatarbelakanginya dalam rangka diagnosis untuk kemudian merumuskan prognosis (perkiraan masalah dan bantuan yang diberikan) serta treatmen (bantuan pemecahan atau penyembuhan. Studi kasus juga banyak dilakukan oleh profesi-profesi lain seperti pekerja social, kesehatan, kepolisian, sosiolog, antropolog, psikolog untuk mengkaji masalah gelandangan, epidemic yang sering menyerang suatu daerah, kriminalitas, karakteristik atau perilaku kelompok-kelompok tertentu. (Sukmadinata:2012:77-78)



BAB III
PENUTUP

A.     Simpulan
       Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar serta penelitian deskriptif juga merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Sedangkan studi kasus adalah metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan suatu kasus yang dihadapi oleh seseorang individu atau kelompok yang sedang mengalami suatu kasus.

B.     Saran
       Untuk menyempurnakan Makalah ini perlu kritik dan saran dari teman-teman sekalian untuk bahan Makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik atau menjadi lebih sempurnah. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar