Rabu, 30 Januari 2013

Tugas 3, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas


PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS


ANDI RIZKY AMELIA
105400417210





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR



KATA PENGANTAR


Pertama – tama penulis ingin memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan petunjuk nya, dalam proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir pembuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam belajar para mahasiswa dan sebagai pedoman dalam berdiskusi . Untuk memenuhi maksud tersebut pemakalah mengumpulkan data dari beberapa sumber seperti buku pegangan mahasiswa , media cetak dan juga media elektronik untuk dijadikan pembahasan pada materi makalah ini dengan materi tugas berjudul prosedur penelitian tindakan kelas .
Dalam penyusunan makalah penulis tak jarang mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan materi maupun proses pengembangan materi itu sendiri . oleh karena itu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan teman teman sangat kami harapkan.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.            Ibu Andi Sahtiani Tahrir, S.Pd, M.Pd (Dosen Metedologi Penelitian Pendidikan)
2.            Orang tua serta teman – teman yang telah memberikan dorongan dan membantu saya menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan baik.


Akhirnya pemakalah mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya khususnya bagi rekan – rekan mahasiswa .

Makassar, 16 Oktober 2012

                                                                                                                        ANDI RIZKY AMELIA




BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

Salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah penelitian, oleh karena itu, banyak dosen ataupun mahasiswa yang melakukan penelitian dalam pendidikan. Penelitian itu ada yang bersifat  mandiri maupun yang bersifat proyek. Banyak kita lihat penelitian para dosen maupun mahasiswa dilaksanakan dilaboraterium, kelas, bahkan terjun langsung ke lapangan.
Penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis atrinya dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah – langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan secara berencana, yaitu  betul- betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian, siapa yang menelitinya, mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau lokasinya penelitian, dan sebagainya.
Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukanoleh guru, misalnya penelitian deskriptif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Di anatara jenis penelitian tersebut yang diutamakan dan disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya sendiri sudah dapat ditebak, bahwa dalam penelitian tindakan terdapat kata tindakan, artinya dalam hal ini guru melakukan sesuatu. Arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sudah jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan (jadi bukanlah kepentingan guru).
Dikarenakan tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka harus berkaitan dengan pembelajaran. Denan kata lain, penelitian tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran. Namun demikian, ada hal yang sangat perlu dipahami bahwa penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi harus mengandung suatu pengertian, bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya. Penelitian tindakan kelas juga harus tersusun secara sistematis melalui beberapa prosedur – prosedurnya. Ide yang dicobakan dalam penelitian tindakan kelas harus cemer;lang dan guru sangat yakin bahwa hasilnya akan lebih baik prosedurnya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian penelitian tindakan kelas?
2.      Bagaimana prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas?






BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas terdiri atas tiga kata yaitu, penelitian, tindakan dan kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tesebut maka ada tiga pula pengertian yang dapat kita jelaskan.
1.      Penelitian adalah suatu kegiatan mengamati objek dan mencari suatu permasalahan dengan menerapkan dan menggunakan urutan, metode atau aturan – aturan metodologi, guna untuk memperoleh suatu informasi dan data yang relevan.(Arikunto,dkk,2008:2)
“penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta – fakta atau prinsip – prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru  dan menaikkan tingkat ilmu dan teknologi”. (Hadi dan Haryono,1998:39)

Penelitian adalah suatu suatu proses yang disusun secara sistematis untuk yang dilakukan dengan berpedoman pada ,metode – metode ilmiah yang ada. (Emzir,2012: 3)

2.      Tindakan adalah suatu kegiatan yang sengaja di lakukan untuk menyelesaikan suatu persoalan ataupun permasalahan. (Arikunto,dkk,2008:3)
Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah dan tahap ini termasuk dalam rangkaian siklus kegiatan.(Aqib,2009:12)
3.      Kelas adalah sekelompok siswa yang belajar di waktu yang sama, terdapat aktivitas pembelajaran didalammnya, dan siswa menerima materi pelajaran oleh guru yang sama. (Arikunto,2006:91)

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan penelitian yang dasar permasalahannya kita temukan di dalam kelas, dan dapat dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan yang menemukan kesulitan – kesulitan tersebut, sehingga opini di luar mengatakan bahwa sulit membenarkan jika ada anggapan yang mengatakan bahwa suatu permasalah dalam penelitian tindakan kelas hanya diperoleh dari lamunan atau persepsi seorang peneliti. (Arikunto,dkk,2008:104)
Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa penelitian tindakan adalah bentuk pemeriksaan dan penelusuran yang dilakukan seorang guru pada suatu kelas dalam proses pembeelajaran yang bersifat partisipatif (keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan dengan keadaan lahiriahnya), kolaboratif (kerjasama, interaksi dan kompromis beberapa elemen yang terkait) dan spiral {perencanaan, pengambilan dan pengumpulan data). (Arikunto,dkk,2008:104)

B.     Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

PTK merupakan proses pencarian atau pengkajian untuk menemukan suatu masalah yang terdapat pada suatu kelas dengan menggunakan teknik atau sistem daur ulang dari berbagai proses kegiatan yang ada ”. (Tahir,2011:86)

“Daur ulang dalam penelitian tindakan kelas diawali dengan kegiatan planning  (perencanaan tindakan), acting (penerapan tindakan), observing (mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan), dan reflecting (melakukan refleksi)”. (Arikunto,dkk,2008:104)

Hubungan antara keempat kegiatan diatas tersebut menunjukkan sebuah siklus atau sistem daur ulang yaitu bahwa penelitian tindakan dilaksanakan bukan hanya sekali melainkan berulang – ulang sampai peneliti merasa puas, dan hal inilah yang merupakan ciri khas dari penelitian tindakan kelas.(Arikunto,2006:92)
Salah satu hal yang menarik untuk kita bahas adalah bagaimana langkah-langkah praktis prosedur penelitian tindakan kelas. Dalam melaksanakan penelitian harus melalui beberapa prosedur atau langkah – langkah dalam melakukan penelitian, begitupun penelitian tindakan kelas terdapat beberapa prosedur yang terdiri atas beberapa kegiatan pokok, yaitu planning, acting, observing dan reflecting. Kegiatan di atas merupakan awal siklus kegiatan dalam memecahkan masalah.  Apabila pada kegiatan awal ini, siklus tidak menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, maka kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus lanjutan sampai peneliti dapat mendapatkan hasil yang terbaik. (Arikunto,dkk,2008:117)
Berikut ini adalah penjelasan dari masing – masing langkah kegiatan:
1.      Planning
Dalam bahasa inggris planning artinya perencanaan. Perencanaan dalam setiap siklus disusun untuk pelaksanaan perbaikan dalam pembelajaran di kelas. Didalam perencanaan tidak hanya tidak hanya berisi tujuan atau kompetensi yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran melainkan seorang guru harus menunjukkan secara lebih spesifik lagi perlakuan khusus seorang guru dalam proses pembelajaran dan perencanaan yang merupakan pedoman bagi guru seutuhnya dalam proses pembelajaran. (Sanjaya,2010:78)  
Kegiatan planning terdiri dari, identifikasi masalah, perumusan masalah dan analisis penyebab masalah dan pengembangan intervensi.

a.       Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam setiap tahapan penelitian. Oleh karena itu, identifikasi masalah merupakan tahap kualitas masalah yang akan kita teliti. Masalah yang kurang teridenfikasi dapat membuang – buang waktu karena penelitian tersebut tidak mendapat hasil yang bermanfaat. (Arikunto,dkk,2008:118)
Suatu langkah awal yang penting dalam memecahkan suatu masalah adalah kita harus mengenali masalah itu secara mendalam agar dapat menemukan masalah yang sebenarnya. Identifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas hendaknya dilaksanakan secara kolaboratif(penelitian dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang melakukan tindakan). (Arikunto,dkk,2008:122)
“dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan  adalah peneliti, bukan guru yang sedang melalukan tindakan. Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, yaitu dengan cara bergantian mengamati. Ketika sedang mengajar dia adalah seorang guru; ketika dia sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti”.( (Arikunto,dkk,2008:17)

Semua peserta PTK harus bekerja sama dalam menemukan masalah ataupun fakta – fakta yang terjadi pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Semua peserta PTK mengumpulkan bukti atau fakta – fakta baik positif ataupun negatif. Fakta positif dapat didapatkan melalui siswa, guru, dokumen, lingkungan di sekolah dan lainnya. Dari fakta – fakta yang positif semua anggota tim PTK dapat mengemukakan pendapatnya dan menganalisis fakta-fakta negatifnya dan dari sekian fakta negatif yang mereka dapatkan maka peneliti kemudian menyeleksi fakta negatif tersebut dilapangan apakah fakta negatif tersebut benar – benar fakta atau sekedar opini dan asumsi belaka. (Arikunto,dkk,2008:122)
Tidak semua masalah pendidikan dapat memakai penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam memecahkan suatu masalah juga diperlukan langkah – langkah yang sistematis  dan rasional. Untuk itu ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menemukan suatu masalah dalam yang dapat menggunaan peneltian tindakan kelas.
1.      Masalah  harus riil dan on the job problem oriented artinya masalah tersebut berada di bawah wewenang seorang guru untuk mencari solusi dari suatu masalah yang ada pada pengalaman seorang guru melalui kegiatan sehari – harinya,  bukan menurut pengalaman orang lain. (Arikunto,dkk,2008:118)
2.      Masalah harus problematik (masalah perlu dipecahkan). Tidak semua masalah di dalam pembelajaran yang nyata atau riil adalah termasuk dalam masalah – masalah yang problematik, karena: (a) masalah tersebut kurang mendapatkan dukungan dari sumber – sumber yang terpercaya dan juga sarana prasarana.( Arikunto,dkk,2008:118)
3.      Masalah harus memberkan manfaat yang jelas, artinya pemecahan masalah yang dilakukan dapat memberikan manfaat nyata. (Arikunto,dkk,2008:119)
4.      Masalah PTK harus feasible (dapat ditemukan pemecahannya dan masalah tersebut dapat ditangani). Tidak semua penelitian itu dapat dikatakan feasible. (Arikunto,dkk,2008:119)

b.      Perumusan Masalah dan Analisis Penyebab Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah, masalah tersebut kemudian dirumuskan ke dalam kalimat pertanyaan dengan memperhatikan kata tanya what, when, who, where, why, how much, agar masalah tersebut dapat dengan mudah dimengerti. (Arikunto,dkk,2008:119)
Contoh masalah yaitu minat dan aktivitas belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia rendah. Masalah ini dapat dirumuskan lebih spesifik lagi yaitu, lebih dari 75 % siswa kelas 2 SMP Negeri 12 pada tahun 2012 minat dan aktivitas belajar terhadap pelajaran kimia rendah. (Arikunto,dkk,2008:123)
Dalam buku Arikunto dkk (2008:123),  jika rumusan tersebut dijabarkan maka dapat dilihat sebagai berikut:
1.      Apa yang menjadi masalah;
2.      Siapa yang mengalami masalah ini;
3.      Dimana masalah ini terjadi;
4.      Kapan masalah tersebut terjadi;
5.      Berapa banyak siswa yang mengalami masalah ini
Dari penjabaran rumusan masalah secara spesifik maka akan dengan mudah kita menyelusuri penyebab timbulnya suatu masalah. Berdasarkan  penjabaran rumusan masalah diatas, maka dapat dengan mudah kita menelusuri dasar penyebab timbulnya masalah tersebut menggunakan komponen – komponen yang ada dalam rumusan masalah. (Arikunto,dkk,2008:123)
Analisis penyebab masalah (probable causes) merupakan tahap yang kedua dalam planning yang harus dilakukan. Setelah kita menemukan masalah riil, problematik, bermanfaat dan dapat dipecahkan, tahap berikutnya adalah menganalisis penyebab utama timbulnya masalah tersebut. Untuk menemukan penyebab masalah tersebut maka peneliti dapat melakukan teknik pengumpulan data yaitu, mengembangkan angket, mewawancarai siswa, dan melakukan pengamatan langsung di kelas. (Arikunto,dkk,2008:120)

c.       Pengembangan intervensi
Pengembangan intervensi adalah tahap ketiga dalam planning yang juga perlu untuk diperhatikan. Intervensi juga perlu dikembangkan berdasarkan penyebab masalah itu. Jika memilih intervensi hendaknya mendapatkan dukungan dari sumber daya yang ada. Untuk memilih intervensi yang kita kembangkan peneliti harus berpikir dan melakukan kolaborasi. (Arikunto,dkk,2008:121)

2.      Acting (pelaksanaan tindakan)
Pelaksanaan tindakan adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Perlakuan yang dilakukan seorang guru diarahkan sesuai dengan perencanaan. Tindakan merupakan upaya yang guru lakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tindakan bukan hanya sekedar rekayasa namun tindakan dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran. (Sanjaya,2010:79)
Pelaksanaan tindakan yaitu sebuah rangkaian proses mengenai aktualisasi ide-ide atau penerapan suatu rancangan mengenakan tindakan kelas. (Arikunto,2006:99)
Action (intervensi) dilakukan oleh seorang peneliti untuk memperbaiki suatu masalah yang ada dalam penelitian tindakan kelas tersebut. Pada tahap ini guru mengambil fungsinya dalam permberdayaan siswa, sebagai agen perubahan bagi guru itu sendiri dan juga kelas. Dalam melakukan kegiatan pengubahan atau perbaikan atas metode tindakan di dalam kelas maka seorang peneliti harus mempunyai alasan yang logis bukan sekedar opini dan juga ada kesepakatan bersama dengan pihak – pihak yang ada. Untuk mengatasi kemungkinan – kemungkinan timbulnya kelemahan – kelemahan dalam pelaksanaan tindakan maka peneliti perlu merancang kegiatan persiapan dalam perencanaan secara efektif dan sistematis agar pelaksanaan tidak menemui kesulitan pada prosesnya nati. (Arikunto,dkk,2008:126).

3.      Observing (observasi)
Observasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data berdasarkan pengalaman dan pencacatan yang tersusun secara sistematis terhadap kejanggalan – kejanggalan yang ada dalam proses penelitian . (Hadi dan Haryono,1998:129)
Observasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan penyusunan tindakan sebelumnya. Dalam mengumpulkan berbagai informasi tugas observer adalah mencatat kelebihan dan kelemahan – kelemahan dalam pelaksanaan tindakan. Hasil dari catatan observer dapat dijadikan sebagai masukan – masukan terhadap guru untuk melakukan kegiatan refleksi untuk penyusunan rencana ulang untuk melangkah ketahap siklus berikutnya. (Sanjaya,2010:79)

4.      Reflecting (refleksi)
Refleksi adalah kegiatan melihat dan mengamati kekurangan – kekurangan yang guru lakukan dalam tindakan. Refleksi dilakukan dengan mengadakan kerjasama dan diskusi dengan observer yang biasa dilakukan oleh sesama teman atau rekan dari LPTK. Dari hasil refleksi, jika ada kekurangan – kekurangan maka guru dapat menjadikan kekurangan itu sebagai dasar dalam penyusunan rencana ulang . (Sanjaya,2010:80)
Refleksi adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan seperti yang telah dicatat pada tahap observasi. Pada tahap ini guru sebagai peneliti berusaha memahami proses, masalah, persoalan, kendala yang nyata dalam tindakan strategi dan juga memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas dimana pembelajaran tersebut dilaksanakan. (Arikunto, dkk, 2008:133)
Refleksi adalah suatu tahap pengulangan kembali atas apa yang telah dilakukan (Suryadi, 2012 :64)





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan penelitian yang dasar permasalahannya kita temukan di dalam kelas, dan dapat dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan yang menemukan kesulitan – kesulitan tersebut, sehingga opini diluar mengatakan bahwa sulit membenarkan jika ada anggapan yang mengatakan bahwa suatu permasalah dalam penelitian tindakan kelas hanya diperoleh dari lamunan atau persepsi seorang peneliti.
Dalam melaksanakan penelitian harus melalui beberapa prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penelitian, begitupun penelitian tindakan kelas terdapat beberapa prosedur yang terdiri atas beberapa kegiatan pokok, yaitu planning (perencanaan), acting (tindakan), observing (observasi) dan reflecting (refleksi).
B.     Saran

 


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:PT Bumi Aksara
Amirul, Haryono,1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta
Aqib, Zanal, 2009. Penelitian Tindakan kelas. Bandung : Yrama Widya
Emzir, 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:  Prenada Media Group
Suryadi, 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press
Tahir, Muh, 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.




Senin, 28 Januari 2013

tugas 3 pengertian PTK & karakteristik PTK

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat karunia dan rahmatnya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah metodologi penelitian pendidikan dan sebagai acuan penilian dosen pengampuh terhadap pemahaman mahasiswa tentang metodologi penelitian.
Materi dalam makalah ini telah dipersempit menjadi dua materi saja yaitu pengertian penelitian tindakan kelas dan karakteristik penelitian tindakan kelas.  Setelah membaca makalah ini diharapakan pembaca sedikit lebih memahami tentang penelitian tindakan kelas.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan karena masih terkandung beberapa kekurangan. Olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk mengembangkan makalah ini.
Atas perhatiannya, penulis mengucapakan banyak terima kasih.

Makassar, 19 Desember 2012


Abdul Salam


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR     i
DAFTA ISI    ii
BAB I PENDAHULUAN    1
A.    Latar Belakang    1
B.    Rumusan Masalah    1
BAB II PEMBAHASAN    2
A.    Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)    2
B.    Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)    4
DAFTAR PUSTAKA    7


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Adapun yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini yaitu supaya mahasiswa yang merupakan calon guru dapat mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana itu penelitian tindakan kelas (PTK). Selain daripada itu mahasiswa juga harus memahami karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) supaya jika nanti menjadi guru dapat mengaplikasikannya di kelas secara optimal
B.    Rumusan Masalah.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research, diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan dikelas.
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan beberapa pengertian PTK  berikut.
PTK merupakan siasat guru dalam mengaplikasikan pembelajaran dengan berkaca pada pengalamnya sendiri atau dengan perbandingan dari guru lain. Lewin (Tahir 2012:77)
Menurut Bahri (2012:8) penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk  memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik.
PTK secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Peneletian yaitu kegiatan mengamati suatu objek tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data dengan tujuan meningkatkan mutu. Kemudian tindakan yaitu perlakuan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dan kelas adalah tempat di mana sekelompok peserta didik menerima pelajaran dari guru yang sama.  (Suyadi,2012:18)
Secara bahasa ada tiga istilah yang berkaitan dengan penelitian tindakan keleas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama, penelitian adalah suatu perlakuan yang menggunakan metologi untuk memecahkan suatu masalah. Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki mutu. Ketiga kelas menunjukkan pada tempat berlangsungnya tindakan. (Sanjaya,2010:25)
Menurut john Elliot PTK adalah peristiwa sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kualiatas tindakan di dalamnya. Di mana dalam proses tersebut mencakup kegiatan yang menimbulkan hubungan antara evaluasi diri dengan peningkatan profesional. Sedangkan menurut kemmis dan Mc. Taggart mengatakan bahwa PTK adalah gerakan diri sepenuhnya yang dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman. (Sanjaya,2010:25)
Menurut Arikunto (Suyadi,2012:18), PTK adalah gabungan pengertian dari kata “penelitian, tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain demi kepentingan bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu perlakuan yang sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan tertentu yang dalam penerapannya dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus. Dan  kelas adalah tempat di mana sekolompok siswa belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode yang sama.
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus.

B.    Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Berdasarkan pada pengertian di atas, PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian lainya. Adapun beberapa karakter tersebut adalah:
1.    PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan-tindakan tertentu untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran dengan cara melakukan kolaborasi.
Menurut Usman (dalam Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi tinggi merupakan seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dengan maksimal.
2.     Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling esensial. Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang menggunakan responden dalam mengumpulkan data, sementara dalam PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri. (Tahir,2012:80)
3.    Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi antara siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang dimaksud di sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan “tempat” berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan murid. (Suyadi,2012:6)
4.    PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus. PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling baik. (Daryanto,2011:6)
5.    PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru, karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang dapat. Di mana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran. (Daryanto,2011:6)
6.    PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas. Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja.(Tahir,2012:81)
7.    PTKmenggunakaan metode kontekstuall. Artinya variable- variable yang akan dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan dengan kelas lain. (Tahir,2012:81)
8.    PTK dalam pelaksanaannya terbikai dalam beberapa pembagian waktu atau siklus. (Sukardi,2011:212)
9.    PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian semata. melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang sedang berjalan di kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)
10.    Menurut Ibnu (dalam Aqib,2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki karakteristik dasar yaitu:
a.    Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru;
b.    Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;
c.    Peneeliti sebagai media yang melakukan refleksi;
d.    Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional;
e.    Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Bahri, Aliem. 2012. “Penelitian Tindakan Kelas”. Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. : Yogyakarta : Gava Media.
Wardhani,Igak.2007.”Penelitian Tindakan Kelas”.Jakarta:Universitas Terbuka.
Sanjaya, Wina. 2010.  Penelitian Tindakan Kelas.  Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta : Andi.
Suyadi. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Diva Press.
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Tahir, Muh.2012 “Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan”. Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.

Jumat, 04 Januari 2013

Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas



KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya mengangkat judul yaitu “PRINSIP – PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)”.
            Dalam peyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat didalam makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.
            Penulis juga ingin mengucapkan  rasa terima kasih kepada dosen pembimbing metodologi penelitian pendidikan dan teman- teman yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini. 

Maros,     Desember 2012
                                                                                                                                    Penyusun

 
DAFTAR ISI
                                                                                                                    Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................          i
DAFTAR ISI ...........................................................................................          ii
BAB  I                    Pendahuluan
A.     Latar Belakang ......................................................          1
B.     Rumusan Masalah .................................................          1
BAB II                    Pembahasan .............................................................          2
A.     Prinsip – prinsip penelitian tindakan kelas (PTK) ....          2
BAB III                  Penutup ....................................................................          8
A.     Simpulan ..............................................................          8
B.     Saran .....................................................................         8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................         10



 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Penelitian tindakan kelas dilatar belakangi oleh tuntutan akan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas diharapkan terwujud melalui pengembangan dan peningkatan dari para pelaksana pendidikan.
Agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik tanpa menganggu tugas utama dari seorang guru, dibutuhkan prinsip yaitu apa yang harus ada tanpa menganggu apa yang menjadi tugas utama dari guru. Bahkan prinsip ini diharapkan agar PTK dapat dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan tanpa mengganggu komitmennya sebagai pengajar. Artinya dalam pelaksanaannya PTK tetap mempunyai pedoman-pedoman dasar yang tidak boleh untuk dilanggar oleh guru.
Hal ini agar pelaksanaan PTK tetap dapat terlaksana dengan baik tetapi tetap sesuai dengan apa yang telah direncanakan tanpa menganggu apa yang menjadi tujuan dari guru secara formal
B.     Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu apa prinsip –prinsip dari penelitian tindakan kelas (PTK) ?

 
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
“Prinsip adalah suatu pegangan. Dan salah satu fungsi pegangan adalah untuk pedoman”. (suyadi, 2012 : 29)
Dalam melakukan suatu penelitian terutama dalam penelitian tindakan kelas (PTK) seorang peneliti memerlukan sebuah informasi yang benar kejelasannya,tidak boleh bersifat dugaan atau bahkan menduga- duga tapi seorang peneliti harus terjung langsung kelapangan untuk meneliti suatu masalah yang dialami oleh sekolah atau lembaga tertentu untuk mengetahui masalah atau kendala apa yang sedang mereka hadapi kemudian kita mencarikan solusi yang tepat dari masalah yang dialaminya. Selain dari pada ini peneliti juga harus memahami dan menerapkan apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik dengan memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip atau pedoman yang harus dipenuhi. (Arikunto dkk, 2009 : 6)
Dalam melakukan  penelitian tindakan kelas  terdapat sejumlah prinsip-prinsip atau pedoman yang harus dipenuhi. Adapun prinsip-prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut. ( suyadi,2012:6)
1.      PTK dilakukan dalam lingkungan pembelajaran alamiah.
Penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan secara alamiah yang berarti penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan alamiah tanpa harus mengganggu pembelajaran apalagi mengubah model atau metode pembelajaran. Artinya PTK ini dilaksanakan pada saat jam pelajaran berlangsung atau dapat dilakukan secara tersirat, dalam hal ini penelitian tindakan kelas tidak mengambil waktu khusus baik sebelum, selama atau setelah pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan bersamaan (seiring) dengan waktu mengajar guru  (Suyadi, 2012:30)

2.      Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja
Penelitian tindakan kelas ini berfungsi untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan karena masih adanya kekurangan pada saat melakukan pembelajaran sehingga  dimunculkan PTK  untuk memperbaiki kasus/kendala yang dialami oleh siswa. misalnya,  kurangnya minat siswa untuk belajar,  disinilah di butuhkan peran  guru untuk membantu siswa membangkitkan minat siswa belajar dengan menggunakan pendekatan / strategi. seperti, dengan menggunakan pendekatan, model –model pembelajaran yang sesuai materi yang diajarkan.(Arikunto,dkk. 2009, 6-7)
3.      Mengunakan Analisis SWOT sebagai Dasar Tindakan
Menurut Arikunto (2006 : 7) dalam Suyadi (2012: 33) penelitian tindakan kelas (PTK) harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT, yaitu strength (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman)”.

        Dalam penelitian tindakan kelas analisis SWOT sangat dibutuhkan karena dalam penelitian guru harus memperhatikan strengh (kekuatan) dan weakness (kelemahan) guru dan siswa. setelah itu, guru memasukkan unsur opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman). Dari keempat pernyataan diatas barulah penelitian tindakan kelas dapat berjalan dengan baik yaitu apabila guru dan siswa sejalan maksudnya guru dan siswa memiliki keselarasan dalam melaksanakannya. ( suyadi, 2012:33)

4.      Upaya Empiris dan Sistemik
Upaya empiris dan sistemik merupakan prinsip yang baru dapat dilaksanakan bila ketiga prinsip sebelumnya telah dilaksanakan. Analisis empiris ini telah dilaksanakan apabila kita telah melaksanakan tindakan. Dapat dilakukan secara konkrit. Sistem pendidikan pun merupakan hal yang saling terkait satu sama lain. Yang artinya tidak dapat terlaksana dengan baik apabila ada satu hal yang tidak terlaksana, seperti bila kita ingin mengajar dengan baik tentu ada hal lain yang dipertimbangkan tidak hanya persoalan guru tetapi juga termasuk persoalan media, metode dan model pembelajaran serta situasi yang mendukung keterlaksanaanya.  Dalam upaya empiris ini berkaitan dengan pengalaman.(Arikunto,dkk, 2009: 8)

5.      Ikuti Prinsip SMART dalam perencanaan.
Dalam hal ini SMART merupakan singkatan dari lima huruf yang mempunyai arti yag besar dalam perencanaan PTK, yaitu
a.       Smart : spesific, khusus atau tidak terlalu umum
b.      Managable : dapat dikelola
c.       Acceptable : dapat diterima
Achievable : dapat dijangkau
d.      Realistic : operasional, tidak dilua jangkauan
e.       Time-bound : diikat oleh waktu, terencana
 Yang artinya guru/peneliti dalam menyusun rencana tindakan harus memperhatikan hal-hal yang ada didalam SMART. Dalam hal ini unsur yang ketiga yaitu acceptable adalah bagian yang sangat penting, karena segala rencana yang ada tidak berjalan dengan baik apabila hal tersebut tidak dapat diterima oleh subjek yang diminta melakukan sesuatu oleh pendidik/guru.(Arikunto,dkk, 2009: 8)
 Menurut Hopkins dalam Tahir (2011:82), terdapat 6 prinsip penelitian tindakan kelas. Prinsip-prinsip terebut adalah sebagai berikut:
1.        Guru hendaknya tidak meninggalkan tugas utamanya, dan diharpkan mampu untuk terus memperbaiki kulaitas kinerjanya
2.        Teknik pengumpulan data dilaksanakan berkolaborasi denga jam mengajar, dengan cara sesederhana mungkin tetapi tetap dapat dibuktikan secara metodologis.
3.        Metologi yang digunakan hendaknya dapat dipertanggung jawabkan reliabilitasnya dan sesuai dengan kaidah keilmuan.
4.        Masalah yang terungkap adalah masalah yang aktual sehingga inovasi yang dituntut dari guru dapat terus meningkat
5.        Pelaksanaan PTK mengidahkan tata krama kehidupan berorganisasi. Artinya, PTK harus melibatkan kolaborasi dari tenaga pendidik lain agar tujuan yang ingin dicapai dapat maksimal.
6.        Permasalahan hendaknya tidak meluas sehingga guru dapat benar-benar melaksanakan PTK dengan maksimal sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan siswa. Pelaksanaannya pun haruslah dapat melibatkan pihak yang terkait.

Menurut Hopkins (1992) dalam bahri (2012,10) berdasarkan dari pengertian penelitian tindakan kelas (PTK) dapat dicari tahu bahwa apa sajakah prinsip -  prinsip dari penelitian tindakan kelas (PTK) ? Nah, dari sini dapat dijelaskan prinsip – prinsip penelitian tindakan  kelas (PTK) yaitu sebagai berikut:
1.      Penelitian tindakan kelas tidak boleh mengganggu kegiatan belajar mengajar di dalam kelas apa bila pembelajaran sedang berlangsung karena penelitian ini bersifat reflektif dimana seorang calon guru dapat melakukan tindakan – tindakan yang dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran didalam kelas secara profesional.
2.      Dalam proses pengumpulan data tidak diperlukan waktu yang lama sebisa mungkin waktu yang digunakan tidak berlebihan sehingga tidak megganggu proses pembelajaran.

3.      Dalam memilih sebuah metode, metode yang digunakan yaitu metode yang dapat merumuskan hipotesis yang dapat meyakinkan serta strategi yang digunakan yaitu strategi yang dapat diterapkan di dalam kelas dan dapat menjawab hipotesis yang telah dikemukankan.

4.      Masalah penelitian yang diangkat diusahakan masalah guru yang memang benar – benar tidak dapat diselesaikan.sehingga dari penelitian ini ada solusi yang tepat digunakan dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik yang profesional.

5.      Dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) seorang guru harus konsisten terhadap yang ditelitinya dan memiliki etika yang baik dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan kaidah –kaidah ilmiah.

6.      Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) seorang guru wajib memiliki wawasan yang luas dari pada perspektif kelas sehingga dalam meneliti bukan hanya permasalahan yang ada dalam kelas saja yang ditelitinya tapi dapat melihat dari segi visi dan misi sekolah tersebut. (Bahri,2012:10)



BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
                             Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperbaiki mutu, kualitas pembelajaran yang ada di dalam kelas.
             Tujuan dari penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu untuk mengembangkan dan meningkatkan keprofesionalan guru dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam proses belajar mengajar.
            Adapun prinsip – prinsip dari penelitian tindakan kelas yaitu untuk tidak mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam melakukan penelitian waktu yang digunakan juga tidak boleh berlebihan, metode yang digunakan harus dapat meyakinkan dan mampu menjawab hipotesis, masalah yang diteliti juga masalah yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran. Tapi, dalam melakukan penelitian tindakan kelas peneliti juga harus memperhatikan visi dan misi dari sekolah yang diadakan penelitian.
B.     Saran  

  
 
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Bumi Aksara
Bahri,  Aliem. 2012. “Bahan Ajar Penelitian Tindakan Kelas”. Makassar :                Unismuh
Suyadi . 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Diva Press
Suyadi . 2012. Buku Panduan Guru Profesional. Yogyakarta: Andi
Tahir, Muh. 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Makassar:    Unismuh